How many peopple see may blog?

Monday, 28 December 2015

Pembiusan ikan


    
    Pembiusan ikan dimaksudkan dilakukan untuk mencegah stresnya ikan akibat handling khususnya saat penanganan indukan ketika akan dipijahan, oleh karenannya indukan ikan perlu untuk ditenangkan dengan menggunakan larutan bius. Banyak larutan bius (anestesi) yang dapat dilakukan, diantaranya MS-222, 2-phenoxythanol, dan minyak cengkeh. 
    
    Bahan-bahan kimia khususnya MS-222 dan 2-phenoxythanol mungkin dirasa masih sulit untuk kita dapatkan dibeberapa toko kimia atau bahkan jika dapat diperoleh maka akan sedikit dipersulit untuk mendapatkannya, karena bisa disalah gunakan pemakainnya untuk pembiusan manusia. Sementara minyak cengkeh mungkin masih bisa diusahakan untuk memperolehnya, ataupun dibuat sendiri.

   Untuk cara penggunaan minyak cengkeh sendiri disesuaikan dengan konsentrasi pengguanaanya berdasarkan konsentrasi (ppm) yang akan digunakan. Adapun prosedur pembuatan konentrasinya yakni pertama buat larutan baku 10% ( 1 ml minyak cengkeh + 9 ml air). Kemudian tentukan konsentrasi dalam satuan ppm yang ingin digunakan. 

Contohnya:

1 1)      jika ingin menggunakan konsentrasi pembiusan sebanyak 100 ppm ( ambil 1 ml larutan baku yang telah dibuat + 1 liter air)

2  2 )      jika ingin membuat konsentrasi 50 ppm (ambil 0,5 ml larutan baku + 1 liter air)

3  3)      jika ingin membuat konsentrasi 25 ppm (ambil 0,25 ml larutan baku + 1 liter air)

catatan, jika dirasa anda sulit untuk menenukan takaran 1 ml maka anda dapat menggunakan suntikan/syring kapasitas 1 ml (dapat diperoleh di apotik).

Wednesday, 29 July 2015

Inkubator Telur Ikan


     Tidak hanya telur ayam yang memiliki ingkubator untuk menetaskan telurnya, akan tetapi pada telur ikan dapat ditetaskan menggunakan ingkubator. Definisi ingkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik yang dipakai untuk memerami telur, mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir prematur (Wikipedia.com). Ingkubator telur ikan memiliki prinsip yang sama dengan ingkubator pada umumnya yakni melakukan kegiatan penetasan telur dengan cara menjaga kondisi telur agar selalu dalam keadaan penetasan yang optimal sehingga diharapkan dapat meningkatkan angka Haching Rate (Angka penetasan telur) tersebut. 
    Ingkubator penetasan telur ikan memeiliki model yang beragam dan metode kerja yang berbeda-beda, berikut beberapa jenis ingkubator telur ikan yang dapat penulis rangkumkan:

1) Corong Penetasan
     Berdasarkan pengalaman penulis, corong penetasan merupakan ingkubator ikan yang berbentuk kerucut dan menerapkan sistem resirkulasi pada sistem pengairannya. Aliran inlet memasuki corong penetasan pada bagian atas corog kemudian akan terjadi proses pengadukan telur yang berada didasar corong, denggan catatan debit inlet harus diatur sedemikian rupa sehingga telur ikan teraduk dan masih tertahan didasar corong. Pada bagian aliran atas corong terdapat titik outlet air yang menuju bak penampungan larva ikan.
     Larva ikan yang telah menetas secara otomatis akan berenang menuju aliran outlet. Selain itu penambahan batuan zeolit dapat memungkinkan diletakan pada sistem, denggan tujuan untuk menggurangi kandungan amonia pada air yang disebabkan adanya telur yang membusuk. Karena sistem penetasan yang menggunakan sistem pengairan yang ter resirkulasi, maka memungkinkan penggunaan  alat Heater (Pemananas air) untuk meningkatkan suhu air agar penetasan berjalan secara optimal.

Berikut beberapa gambar bentuk corong penetasan yang dapat penulis kumpulkan:


A) Tabung petasan (Pada prinsipnya penggunaanya sama dengan corong penetasan akan tetapi yang membedakan hanyalah bentuknya yang tabung). Sumber: Jhingran dan Pullin, 1985

B) Corong penetasan yang menggunakan prinsip aliran inlet yang berada didasar corong. Sumber:  Sumber: Jhingran dan Pullin, 1985




C) Corong penetasan yang benar-benar berbentuk corong. (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=NxCBMvdXg7I)



2)Bak Penetasan
    Bak penetasan merupakan ingkubator telur ikan yang berbentuk bak akan tetapi pada ingkubator ini terdapat mekanisme kerja yang berbeda dengan ingkubator ikan lainnya. Umumnya ingkubator ini masih jarang digunakan pada hatchery di Indonesia tetapi  digunakan di wilayah USA.  Selain itu ingkubator ini kebanyakan digunakan untuk menetaskan telur Ikan Chanel Cat Fish. Canel Cat fish merupakan ikan yang berkerabat dengan jenis ikan cat fish lainnya (ikan lele) hanya saja pada ikan Chanel Cat fish memiliki proses parential (perawatan orang tua (Ikan)) terhadap telur yang sudah dipijahkan.

 

 (sumber: http://www.fao.org/docrep/005/ac742e/ac742e05.htm)

     Pada sistem ingkubator ini. Aliran inlet air tidak mengaduk telur yang berada didalam bak, tetapi air pada ingkubator hanya mengalir masuk dan kelur ingkubator, hal ini disebabakan karena sifat dari telur ikan chanel cat fish yang saling merekat dengan telur yang lainnya. Sementara itu terdapat Fadel (pedal kincir) yang bergerak memutar, hal ini dimaksudkan untuk terjadinya difusi udara khususunya oksigen ke dalama air yang menyerupai pergerakan sirip induk ikan

3)Rak Penetasan
4)


Blog ini masih dalam pengerjaan, harap dimaklumi akan ketidak nyamanan pembaca...


Kunjungi Chanel Youtube Saya, untuk video pembelajaran Breading yang lainny: 

Monday, 12 January 2015

PEMIJAHAN IKAN GRASS CARP

Pemijahan Ikan Grass Carp


Gambar ikan grass carp
 Sumber: Dokumen pribadi penulis

   Ikan Grass Carp bukan lah ikan endemik  perairan indonesia, melainkan ikan hasil introduksi dari negara lain. Catatan tertua yang pernah menyatakan introduksi ikan ini ke wilayah perairan tawar indonesai adalah Sireman dan Smith (1983) yang menyatakan ikan grass carp masuk ke perairan indonesai pada awalnya melalui daerah Sumatra pada tahun 1915 yang berasal dari China. Selanjutnya ikan ini didatangkan kembali ke wilayah Jawa pada tahun 1949 dengan asal negara yang sama.
  Dihabitat alaminya ikan grass carp hidup pada daerah sekitar timur China dan USSR (Daerah jajahan Soviet dulu) pada kordinat 50-23 LU (lintang utara). Perairan hidup ikan ini berada pada perairan tawar meliputi sungai yang tidak terlalu deras, danau dan kolam menurut Sireman dan Smith (1983).
  

 
 Gambar peta habitat penyebaran ikan grass carp ditandai pada lingkaran merah
Sumber: Antalfi et al. (1972) dalam sireman dan Smith (1983)
 Gambar peta negara Uni Soviet dan China
Sumber: www.Kompasiana.com



Reproduksi ikan grass carp tergolong dalam jenis ikan heteroseksual artinya ikan ini terbagi menjadi dua jenis kelamin jantan dan betina dan bukan lah jenis ikan hemaprodit. 

   Pemijahan ikan grass carp dapat dilakukan dengan cara pemijahan  semi buatan dan buatan. Pemijahan semi buatan artinya dalam pemijahan ikan grass carp dilakukan dengan terlebih dahulu disuntikan hormon perangsang pada pasang ikan jantan dan betina selanjutnya dibiarkan memijah secara alami. Sedangkan pemijahan buatan dilakukan hal pemyuntikan hormon, tetapi masing-masing ikan jantan dan betina akan dilakukan kegiatan penyetriping atau yang lebih dikenal dengan pengurutan dengan tujuan ikan mengeluarkan cairan sperma dan sel telur. Namun sejauh ini belum diketahui ikan grass carp dapat dipijahkan secara alami tanpa adanya rangsangan hormon pemijahan di kolam pemijahan sejauh pengalaman penulis.

  Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk memilih metode pemijahan ikan grass carp. Pemijahan buatan mungkin dapat diterapkan akan tetapi kelemahan dari tehnik pemijahan ini adalah pada tingkat resiko kematian indukan ikan grass carp tersebut, indukan ikan dapat mengalami kematian akibat kegiatan penyetripingan yang menyebabkan kerusakan pada organ dalam tubuh ikan  tersebut. Selain itu umur pemeliharaan indukan diperlukan lebih dari satu tahun pemeliharaan untuk menjadi indukan yang siap melakukan pemijahan, dirasa sangat disayangkan jika induk yang digunakan mengalami kematian akibat proses ini, dengan demikian menggunakan tehnik semi alami lah yang dinilai yang lebih baik untuk pemijahan indukan ikan grass carp.
  Tehnik pemijahan semi buatan ikan grass carp dapat diterapkan pada indukan ikan grass carp yang telah mencapai umur kisaran 1,5 tahun. Adapun prosedur pemijahan indukan ikan grasscarp yakni:

1) Sortasi induk
sebelum diseleksi indukan di puasakan terlebih dahulu selama 1 hari,
selanjutnya diseleksi denggan ketentuan sebagai berikut:

a) Induk Jantan
Pada sirip pectoral (sirip renang) ikan bagian atas akan terasa kasar untuk indukan jantan, pilihlah indukan yang sehat dan lincah

b)Induk Betina
Induk ikan betina memiliki perut yang bulat dan besar, jika diraba denggan tanggan akan terasa besar pada bagian perut, lakukan pembalikan induk ikan denggan secara hati-hati yang disebut denggal bell up dengan demikian posisi indukan dalam keadaan terletang maka akan dapat kita lihat pada bagian perut ikan kedua kantung telur akan berpindah ke kiri dan kekanan bagian tubuh ikan dan akan dapat kita lihat cekungan pada tengah-tengah kantung telur tersebut.

2) Kedua indukan diletakan di Bak pemijahan
Pasangan indukan ikan grasscarp terdiri dari 1 betina dan 3 jantan, selama 1 hari indukan diletakan di bak pemijahan tanpa diberikan pakan.

3)Penyuntikan indukan
Induk ikan grasscarp masing-masing disuntik dengan dosis 0,5ml /kg. pada induk betina 1/3 dosis disutikan pada 12 jam sebelumnya dan 2/3 dosis disuntik pada 6 jam sebelumnya. diushakan proses pemijahan jatuh pada malam hari karena berdasarkan literatur Shirman dan smith menyatakan bahwa proses pemijahan ikan grasscarp dialam terjadi pada malam hari. oleh karenanya dapat diandaikan penyu tikan 1/3 dosis dilakukan pada pukul 13.00 wib sedangkan pada penyuntikan 2/3 dosis dilakukan pada pukul 18.00, maka proses pemijahan akan dapat bereaksi pada kisaran pukul 21.00 hingga 03.00.

demikian sedikit pemaparan  penjelasan dari  penulis